PENTINGKAH UPACARA BENDERA?
Tujuan dilaksanakannya upacara
bendera adalah mendisiplinkan siswa dalam suatu kegiatan bersama. Sekaligus
sarana menginformasikan hal-hal yang ada di sekolah. Seperti pengumuman-pengumuman,
pemberian prestasi kepada siswa yang berprestasi, dan ajang kekompakan antar
siswa dalam barisan. Akan terlihat barisan mana yang rapih dan tidak rapi
sehingga penekanan upacara tetap ada pada disiplin. Bila
disiplin itu telah dapat ditegakkan, maka hal-hal lainnya akan mengikuti.
Namun, sangat disayangkan masih
ada saja beberapa siswa dan juga guru yang terlambat. Ditambah pula
kelengkapan upacara seperti topi dan dasi yang sering tidak lengkap karena
tertinggal di rumah. Nampaknya disiplin memang harus ditegakkan dengan serius
dan penuh konsistensi. Siapa saja yang melanggar harus dikenakan sanksi. Bukan
hanya siswa, tetapi gurupun harus diberikan sanksi bila guru melanggar
disiplin.
Sanksi adalah hukuman yang
diberikan kepada anak, agar di lain waktu tak melanggar lagi. Sanksi itupun
haruslah mendidik dan tidak berupa kekerasan fisik. Sebab bukan jamannya lagi
hukuman harus dengan cara fisik. Kelihatannya memang sulit menegakkan disiplin
ini, seperti menegakkan benang basah. Perlu kerjasama dan usaha keras dari para
guru. Guru pun harus kreatif dalam memberikan sanksi kepada siswa sehingga
menyadarkan pada mereka agar tak melakukan itu lagi. Kalau segala sesuatu
dilakukan dengan kesadaran dan tanpa paksaan tentu akan berdampak positif pada
diri siswa yang bersangkutan.
Tak ada cara efektif
mendisiplinkan siswa selain memberikan keteladanan. Memberikan
contoh bagaimana melaksanakan disiplin itu sendiri. Bila para guru paham bahwa
dirinya adalah public figure untuk para siswanya, tentu para
guru akan berusaha tepat waktu dan tidak terlambat datang ke sekolah. Apalagi
bila ada upacara bendera. Tentu akan malu bila guru sampai datang terlambat.
Ingatlah pepatah, guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
Dalam upacara bendera sederet
acara di gelar yang semuanya bermuara pada kedisiplinan dan jiwa nasionalisme.
Mulai dari anak-anak dibariskan dengan sangat rapi, sampai pembubaran barisan
setelah selesai upacara bendera. Para guru yang bertugas menanganinya
memerlukan keterampilan khusus. Bila tidak tegas dan mampu bersuara keras, maka
sulit bagi guru itu membariskan barisan siswa dengan cepat dan rapih. Seperti
pasukan militer yang siap bertempur dan menunggu komandannya bicara memberikan
pengarahan untuk melakukan penyerangan.
Upacara bendera juga mengajak
kita untuk berjiwa nasionalis. Berdiri dan menghormat kepada bendera sang saka
merah putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya. Bila anda mampu berdisiplin,
maka pada saat pengibaran bendera itu, hati anda akan bergetar sekaligus bangga
karena sang merah putih berkibar dengan gagahnya. Di sanalah terlihat bahwa
kita adalah bangsa yang telah merdeka dan berdaulat. Merdeka karena jasa para
pahlawan kita yang gagah berani mengusir penjajah dari bumi Indonesia.
Upacara bendera juga mengajarkan
pada kita untuk mengenang jasa para pahlawan, mendoakannya, dan
menyanyikan lagu-lagu nasional yang membuat peserta didik tahu sejarah bangsa
Indonesia dan menanamkan jiwa patriotisme di kalangan anak muda.
Upacara bendera harus terus
dilakukan disekolah-sekolah kita. Kehadirannya harus terus semakin
disempurnakan agar anak bangsa ini menghargai pentingnya disiplin, menghargai
jasa para pahlawannya, dan yang paling penting mengajak siswa untuk senantiasa
bangga akan bangsanya. Bangsa Indonesia.
Alangkah indahnya bila pelajaran
tentang upacara bendera ini melekat dalam keseharian kita. Memiliki jiwa
kebangsaan, tepat waktu, disiplin, rapih dalam berpakaian, menjaga kebersihan,
dan menjaga kekompakan.
Alangah indahnya, bila
masing-masing kita yang pernah bersekolah berdiri dengan khidmat dan
menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bangunlah jiwanya,dan bangunlah badannya untuk
Indonesia Raya. Itulah sederet baris lagu Indonesia Raya yang sering kita temui
pada saat upacara bendera.
Upacara bendera selain
mengajarkan siswa untuk dapat baris berbaris dengan sempurna, mereka pun
dididik untuk mengingat kembali pembukaan UUD 1945, membacakan pancasila, dan
mendengarkan amanat dari pembina upacara dalam posisi siap mendengar.
Keterampilan mendengar sudah
harus diajarkan oleh guru kepada anak didiknya. Sebab bila mereka dewasa nanti
dan menjadi pemimpin, mereka telah terbiasa mendengar dan bukan untuk di
dengar. Mereka harus mendengarkan dengan baik informasi-informasi yang
disampaikan dalam upacara bendera.
Sekolah harus mempersiapkan
pemimpin masa depan yang bertakwa, berintegritas tinggi, mempunyai daya juang
yang kuat, mempunyai kepribadian yang utuh, berbudi pekerti luhur, mandiri
serta mempunyai kemampuan intektual yang tinggi. Semua visi itu akan terwujud bila
pelaksanaan upacara di sekolah telah terbina dengan baik. Di sinilah school
culture berperan.
Akhirnya, upacara bendera telah
mengajarkan kepada kita untuk selalu disiplin, tepat waktu, rapih dalam
berpakaian, rapih dalam barisan, memiliki kemampuan mendengarkan, mengenang
jasa para pahlawan, membaca pancasila untuk diamalkan dalam keseharian dan
bernyanyi lagu-lagu nasional yang membangkitkan jiwa patriotisme, seperti satu
nusa, satu bangsa, dan satu bahasa kita. Kitapun menyadari bahwa kita adalah bangsa
yang besar yang tidak mudah terpecah belah oleh hasutan para penjajah gaya baru
di era globalisasi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar