Ajaran-ajaran
Pokok Empirisme
Istilah ‘empirisme’ berasal dari bahasa Yunani: empeiria,
empeiros yang berarti pengalaman. Dalam filsafat, istilah ini biasanya
dipertentangkan dengan rasionalisme. Empirisme adalah doktrin atau pandangan
yang menyatakan bahwa semua pengetahuan bersumber dari pengalaman. Semua
ide-gagasan merupakan abstraksi dari pengalaman. Karena itu, semua pengetahuan
secara langsung atau tidak diturunkan dari data indrawi (kecuali beberapa
kebenaran logis dan matematis).
Emperisme menyatakan “neither geometry nor logic will
tell you anything about the real world. There is no magical way of going beyond
the limits of what we can see, hear, taste, smell and touch” (Robinson Dave
& Bill Mayblin, 2004:15). Jadi, dalam pandangan kaum empiris, rasio dengan
sendirinya tidak dapat memberi kita pengetahuan tentang realitas, tanpa merujuk
pada pengalaman indrawi (karena bahan yang diberikan indra merupakan
bangunan dasar (fundasi) bagi seluruh ilmu pengetahuan).
Adapun ajaran-ajaran pokok empirisme tersebut dapat
diringkas sebagai berikut:
1. Empirisme meyakini
bahwa sumber pengetahuan adalah pengalaman (Yunani: empeiria; Latin:
experientia).
2. Emperisme amat
menekankan metode emperis-ekperimental.
3. Emperisme
menggunakan penalaran induktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar