Kunci Sukses Kurikulum
2013
1) Kepemimpinan
Kepala Sekolah
Kunci
sukses pertama yang menentukan keberhasilan implementasi kurikulum 2013 adalah
kepemimpinan kepala sekolah, terutama dalam mengoordinasikan, menggerakkan, dan
menyelaraskan semua sumber daya pendidikan yang tersedia. Dalam menyukseskan
implementasi kurikulum 2013 diperlukan kepala sekolah yang mandiri, dan
profesional dengan kemampuan manajemen serta kepemimpinan yang tangguh.(mulyasa,2013:44)
Agar mampu mengambil keputusan dan prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah.
Keberhasilan kurikulum 2013, menuntut kepala sekolah yang demokratis
profesional, sehingga mampu menumbuhkan iklim demokratis di sekolah yang akan
mendorong terciptanya iklim yang kondusif bagi terciptanya kualitas pendidikan
dan pembelajaran yang optimal untuk mengembangkan seluruh potensi peserta
didik.
2) Kreativitas
Guru
Kunci
sukses kedua yang menentukan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 adalah
kreativitas guru, karena guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya,
bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar.
Guru
diperlukan agar menjadi fasilitator dan mitra belajar peserta didik, tugas guru
tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik tapi harus kreatif
memberikan layanan dan kemudahan belajar (facilitate learning). 7 sikap yang
harus dimiliki guru sebagai fasilitator seperti yang diidentifikasikan Rogers
(dalam Mulyasa, 2002) adalah sebaga berikut:
a) Tidak
berlebihan mempertahankan pendapat dan keyakinan atau kurang terbuka.
b) Dapat
lebih mendengarkan peserta didik, terutama tentang aspirasi dan perasaanya.
c) Mau
dan mampu menerima ide peserta didik yang inovatif, dan kreatif, bahkan sulit
sekalipun.
d) Lebih
meningkatkan perhatianya terhadap hubungan dengan peserta didik seperti halnya
terhadap bahan pembelajaran.
e) Dapat
menerima balikan (feedback), baik yang sifatnya positif mau negatif, dan
menerimanya sebagai pandangan yang konstruktif diri dan perilakunya.
f) Toleransi
terhadap kesaalahan yang diperbuat peserta didik selama proses pembelajaran.
g) Menghargai
prestasi peserta didik, meskipun mereka sudah tahu prestasi yang dicapai.
3) Aktivitas
Peserta Didik
Kunci
sukses ketiga yang menentukan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 adalah
aktivitas peserta didik.Dalam rangka mendorong dan mengembangkan aktivitas
peserta didik, guru harus mampu mendisiplinkan peserta didik, terutama disiplin
diri (self-dicipline). Guru harus mampu membantu peserta didik mengembangka
pola perilakunya; meningkatkan standar perilakunya; dan melaksanakan aturan sebagai
alat untuk menegakkan disiplin dalam setiap aktivitasnya.
4) Sosialisasi
Kurikulum 2013
Kunci
sukses keempat yang menentukan keberhasilan implementasi kurikulum 2013 adalah
sosialisasi.Sosialisasi dalam implementasi kurikulum sangat penting dilakukan,
agar semua pihak yang terlibat dalam implementasinya di lapangan paham dengan
perubahan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
masing-masing, sehingga mereka memberi dukungan terhadap perubahan kurikulum
yang dilakukan. Dalam hal ini seharusnya pemerintah mengembangkan grand design
yang jelas dan menyeluruh, agar konsep kurikulum yang diimplementasikan dapat
dipahami oleh para pelaksana secara utuh, tidak ditangkap secara parsial,
keliru atau salah paham.
5) Fasilitas
dan Sumber Belajar
Kunci
sukses kelima yang menentukan keberhasilan implementasi kurikulum 2013 adalah
fasilitas dan sumber belajar yang memadai, agar kurikulum yang sudah dirancang
dapat dilaksanakan secara optimal. Fasilitas dan sumber belajar yang perlu
dikembangkan dalam mendukung suksesnya implementasi kurikulum antara lain
laboratorium, pusat sumber belajar, dan perpustakaan, serta tenaga pengelolaan
dan peningkatan kemampuan pengelolaannya. Fasilitas dan sumber belajar tersebut
perlu didayagunakan seoptimal mungkin, dipelihara, dan disimpan dengan
sebaik-baiknya. Dalam pada itu, kreatifitas guru dan peserta didik perlu
senantiasa ditingkatkan untuk membuat dan mengembangkan alat-alat pembelajaran
serta alat peraga lain yang berguna bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
Kreativitas tersebut diperlukan, bukan semata-mata karena keterbatasan
fasilitas dan dana dari pemerintahan, tetapi merupakan kewajiban yang harus
melekat pada setiap guru untuk berkreasi, berimprovisasi, berinisiatif dan
inovatif.
6) Lingkungan
yang Kondusif Akademik
Kunci
sukses keenam yang menentukan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 adalah
lingkungan yang kondusif-akademik, baik secara fisik maupun nonfisik.Lingkungan
sekolah yang aman, nyaman dan tertib, optimisme dan harapan yang tinggi dari seluruh
warga sekolah, kesehatan sekolah, serta kegiatan-kegiatan yang terpusat pada
peserta didik. Lingkungan yang kondusif akademik akan menciptkan iklim belajar
yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sebaliknya jika iklim
belajar itu kurang baik maka akan tercipta pembelajaran yang menjenuhkan,
membosankan dan tidak menyenangkan. pengkondisian lingkungan yang kondusif
akademik ini penting dan menjadi tanggungjawab bersama.
Lingkungan
yang kondusif akademik berupa fisik seperti:
a) Kondisi
lingkungan.
b) Aroma
lingkungan.
c) Warna
pada lingkungan sekitar termasuk warna cat yang digunakan.
d) Penerangan
dalam ruang kelas.
e) Kebersihan
hendaknya benar-benar diperhatikan dan diupayakan. Lingkungan yang kondusif
harus dirancang dan direkayasa sehingga lingkungan dapat mendukung implementasi
kurikulum 2013.
7) Partisipasi
Warga Sekolah
Kunci sukses
yang terakhir adalah partisipasi warga sekolah, khususnya tenaga
kependidikan.Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh
keberhasilan kepala sekolah dalam memperdayakan seluruh warga sekolah,
khususnya tenaga kependidikan yang tersedia.Manajemen tenaga kependidikan di
sekolah harus ditunjukan untuk memperdayakan tenaga-tenaga kependidikan secara
efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal, namun tetap pada kondisi
yang menyenangkan. Sehubungan dengan itu, fungsi manajemen tenaga kependidikan
di sekolah yang harus dilaksanakan kepala sekolah adalah menarik,
mengembangkan, menggaji, dan memotivasi tenaga kependidikan guna mencapai
tujuan pendidikan secara optimal, membantu tenaga kependidikan mencapai posisi
dan standar perilaku, memaksimalkan perkembangan karier, serta menyelaraskan
tujuan individu, kelompok, dan lembaga.
daftar pustakanya mana kak?
BalasHapus