Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Peserta
Didik
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri dapat
dilihat dari konsep psikogenetik dan sosiopsikogenetik. Psikogenetik
memandangan bahwa penyesuaian diri dipengaruhi oleh riwayat kehidupan sosial
individu ,terutama pengalaman khusus yang membantu perkembangan psikologis.
Pengalaman khusus ini lebih banyak berkaitan dengan latar belakang kehidupan
keluarga,terutama menyangkut aspek-aspek berikut.
Hubungan orang tua-anak, yang merujuk pada iklim
hubungan sosial dalam keluarga, apakah hubungan tersebut bersifat demokratis
atau otoriter,yang mencakup hal berikut.
-
Penerimaan- penolakan orang tua terhadap anak.
-
Perlindungan dan kebebasan yang diberikan kepada
anak.
-
Sikap dominatif-integratif (pernisif atau
sharing).
-
Pengembangan sikap mandiri-ketergantungan.
I klim intelektual keluarga, yang merujuk pada
sejauh mana iklim keluarga memberikan kenudaha bagi perkembangan intelektual
anak, pengembangan berpikir logis atau irasional yang mencakup hal berikut.
-
Kesempatan untuk berdialog logis, tukar pendapat
dan gagasan.
-
Kegemaran membaca dan minat kultural.
-
Pengembangan kemampuan memecahkan masalah.
-
Pengembangan hobi.
-
Perhatian orang tua terhadap kegiatan belajara
anak.
I Iklim emosional keluarga, yang merujuk pada
sejauh mana stabilitas hubungan dan komunikasi didalam keluarga terjadi, yang mencakup hal berikut.
-
Intensitas kehadiran orang tua dalam keluarga.
-
Hubungan persaudaraan dalam keluarga.
-
Kehangatan hubungan ayah-ibu.
Sementara itu, dilihat dari konsep sosiopsokologenik,
penyesuain diri dipengaruhi oleh faktor iklim lembaga sosial dimana individu
terlibat didalamnya. Faktor sosiopsikogenetik yang dominan memengaruhi
penyesuaian diri adalah sekolah, yang mencakup hal berikut.
Hubungan guru-siswa , yang merujuk pada iklim hubungan sosial dalam
sekolah, apakah hubungan tersebut bersifata demokratis atau otoriter.
-
Pemerimaan-penolakan guru terhadap siswa.
-
Sikap dominatif (otoriter,kaku, banyak tuntutan)
atau integratif (permisif, sharing, menghargai
dan mengenal perbedaan individu).
-
Hubungan yang bebas sketegangan atau penuh
ketegangan.
I klim intelektual sekolah, yang merujuk pada sejauh mana
perlakuan guru terhadap siswa dalam memberikan kemudahan bagi perkembangan
intelektual siswa sehingga tumbuh perasaan kompeten.
-
Perhatian terhadap perbedaan individual siswa.
-
Intensitas tugas-tugas siswa.
-
Kecenderungan untuk mandiri atau berkonformitas
pada siswa.
-
Sistem penilaian.
-
Kegiatan penilaian.
-
Kegiatan ekstrakulikuler.
-
Pengembangan inisiatif siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar