Sabtu, 17 Desember 2016

Model atau metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kurikulum 2013



Model atau metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kurikulum 2013

Ada beberapa model atau metode pembelajaran yang dapat membuat peserta didik aktif dan tentunya dapat dijadikan acuan pada proses pembelajaran dikelas untuk kurikulum 2013, antara lain sebagai berikut :
1.      Metode pembelajaran kolaborasi
Strategi pembelajaran kolaborasi ini atau collaboration learning merupakan strategi yang menempatkan peserta didik dalam kelompok kecil dan member tugas dimana mereka saling membantu untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan kelompok. Dan dukung sejawat, keragaman pandangan, pengetahuan dan keahlian sangat membantu siswa dalam mewujudkan belajar kolaboratif. Strategi yang dapat diterapkan antara lain mencari informasi, proyek, kartu sortir, turnamen, tim quiz dan lain-lain.
2.      Metode pembelajaran individual.
Metode pembelajaran individual atau individual learning memberikan kesempatan kepada peserta didik secara mandiri untuk dapar berkembang dengan baik sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dan strategi yang dapat diterapkan antara lain tugas mandiri, penilaian diri, portofolio, galeri proses dan lainnya.
3.      Metode pembelajaran teman sebaya.
Ada pendapat yang mengatakan seperti ini, “satu mata pelajaran benar-benar dikuasai apabila seorang peserta didik mampu mengajarkan kepada peserta didik lainnya”. Dengan mengajari teman sebaya peer learning memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik. Dan tentunya pada waktu yang bersamaan, ia menjadi nara sumber bagi temannya. Strategi yang dapat diterapkan antara lain : pertukaran dari kelompok kekelompok, belajar melalui jigso(jigsaw), studi kasus dan proyek, pembacaan berita, penggunaan lembar kerja, dan lain sebagainya.
4.      Metode pembelajaran bermain.
Permainan (game) sangat berguna untuk membentuk kean dramatis yang jarang peserta didik lupakan. Humor atau kejenakaan merupakan pintu pembuka simpul-simpul kreativitas, dengan latihan lucu, tertawa, terseyum peserta didik akan mudah menyerap pengetahuan yang diberikan. Permainan akan membangkitkan energy dan keterlibatan belajar peserta didik. Strategi yang dapat digunakan antara lain: tebak gambar, tebak kata, tebak benda, dengan stiker, tekateki, sosio drama, dan bermain peran.
5.      Metode pembelajaran kelompok.
Metode pembelajaran kelompok (cooperative learning) sering digunakan pada setiap kegiatan belajar mengajar karena selain hemat waktu juga evektif, apalagi jika metode yang diterapkan sangat memadai untuk perkembangan peserta didik. Metode yang dapat diterapkan antara lain proyek kelompok, diskusi terbuka, bermain peran.
Kita tahu masi banyak lagi metode yang dapat diterapkan dalam kurikulum 2013, diharapkan dengan adanya metode pembelajaran yang menarik, minat siswa untuk belajar lebih berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar