Minggu, 11 Desember 2016

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Peserta Didik



Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Peserta Didik

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri dapat dilihat dari konsep psikogenetik dan sosiopsikogenetik. Psikogenetik memandangan bahwa penyesuaian diri dipengaruhi oleh riwayat kehidupan sosial individu ,terutama pengalaman khusus yang membantu perkembangan psikologis. Pengalaman khusus ini lebih banyak berkaitan dengan latar belakang kehidupan keluarga,terutama menyangkut aspek-aspek berikut.
      Hubungan orang tua-anak, yang merujuk pada iklim hubungan sosial dalam keluarga, apakah hubungan tersebut bersifat demokratis atau otoriter,yang mencakup hal berikut.
-          Penerimaan- penolakan orang tua terhadap anak.
-          Perlindungan dan kebebasan yang diberikan kepada anak.
-          Sikap dominatif-integratif (pernisif atau sharing).
-          Pengembangan sikap mandiri-ketergantungan.   
I     klim intelektual keluarga, yang merujuk pada sejauh mana iklim keluarga memberikan kenudaha bagi perkembangan intelektual anak, pengembangan berpikir logis atau irasional yang mencakup hal berikut.
-          Kesempatan untuk berdialog logis, tukar pendapat dan gagasan.
-          Kegemaran membaca dan minat kultural.
-          Pengembangan kemampuan memecahkan masalah.
-          Pengembangan hobi.
-          Perhatian orang tua terhadap kegiatan belajara anak.
I     Iklim emosional keluarga, yang merujuk pada sejauh mana stabilitas hubungan dan komunikasi didalam keluarga terjadi,  yang mencakup hal berikut.
-          Intensitas kehadiran orang tua dalam keluarga.
-          Hubungan persaudaraan dalam keluarga.
-          Kehangatan hubungan ayah-ibu.
Sementara itu, dilihat dari konsep sosiopsokologenik, penyesuain diri dipengaruhi oleh faktor iklim lembaga sosial dimana individu terlibat didalamnya. Faktor sosiopsikogenetik yang dominan memengaruhi penyesuaian diri adalah sekolah, yang mencakup hal berikut. 
      Hubungan guru-siswa ,  yang merujuk pada iklim hubungan sosial dalam sekolah, apakah hubungan tersebut bersifata demokratis atau otoriter.
-           Pemerimaan-penolakan guru terhadap siswa.
-          Sikap dominatif (otoriter,kaku, banyak tuntutan) atau integratif (permisif, sharing,  menghargai dan mengenal perbedaan individu).
-          Hubungan yang bebas sketegangan atau penuh ketegangan.
I     klim intelektual  sekolah, yang merujuk pada sejauh mana perlakuan guru terhadap siswa dalam memberikan kemudahan bagi perkembangan intelektual siswa sehingga tumbuh perasaan kompeten.
-          Perhatian terhadap perbedaan individual siswa.
-          Intensitas tugas-tugas siswa.
-          Kecenderungan untuk mandiri atau berkonformitas pada siswa.
-          Sistem penilaian.
-          Kegiatan penilaian.
-          Kegiatan ekstrakulikuler.
-          Pengembangan inisiatif siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar